PROPOSAL
PENELITIAN
NALIKO SEMONO KOMUNITAS TIN THIR: SUSTAINABLE DEVELOPMENT ALA DESA
SIDOMUKTI, JENAWI, KABUPATEN KARANGANYAR
Disusun oleh:
Maulana Indra Zein (
9521 )
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN KARANGANYAR
SMA NEGERI KARANGPANDAN
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pembangunan sangat penting untuk
dilaksanakan, karena berhubungan dengan kesejahteraan manusia. Pembangunan
berwawasan lingkungan adalah pembangunan berkelanjutan yang mengoptimalkan
manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara menyerasikan
aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk menopangnya.
Pembangunan berwawasan lingkungan merupakan sebuah kebijakan untuk memberi
solusi akan banyaknya kerusakan lingkungan yang terjadi akibat eksploitasi
sumber daya alam.
Pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan harus diprioritaskan untuk dijadikan sebuah kebijakan
dalam rangka menyelamatkan lingkungan dari kerusakan. Pembangunan yang
dilaksanakan secara sembarangan akan menimbulkan dampak yang mengganggu
kelestarian lingkungan. Lingkungan akan rusak karena dieksploitasi yang
berlebihan. Lingkungan menjadi tidak nyaman sebagai tempat tinggal, dan tidak
mampu lagi menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Implementasi pembangunan berwawasan
lingkungan yang sudah dilaksakan saat ini antara lain reboisasi, peneneman
seribu pohon, dan gerakan bersih lingkungan tampaknya mengalami kendala yang
berarti. Artinya, tidak ada keseimbangan antara yang ditanam dengan yang
dieksploitasi. Pembangunan yang berwawasan lingkungan harus berorientasi pada
kebutuhan pokok hidup manusia, pemerataan sosial, peningkatan kualitas hidup,
serta pembangunan yang berkesinambungan. Pembangunan yang berwawasan lingkungan
mempunyai visi yaitu tercapainya peningkatan kualitas hidup seluruh masyarakat
melalui: pengembangan kecerdasan, pengembangan teknologi, keterampilan, dan
moral pembangunan sumber daya manusia yang tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, serta seni untuk mengelola sumber daya alam secara bijaksana dan
berkesinambungan. (Airin Azira, 2013:84).
Berdasarkan pemikiran di atas
sekelompok anak muda Desa Sidomukti Kecamatan Jenawi yang tergabung dalam
Komunitas Tin Thir menyadari pentingnya
kesadaran moral pada generasi muda untuk tetap berpegang teguh pada budaya
ramah lingkungan. Kampanye untuk menumbuhkan kesadaran cinta budaya ketimuran
dan cinta alam pada generasi muda Desa Sidomukti dilakukan dengan mengadakan
program Naliko Semono. Ada 4 rangkaian acara Naliko Semono yaitu, Susur dan
Bersih Sungai, Menebar Benih Ikan di Sungai, Sambung Rasa Pelestarian Air, dan
Pasar Jajan Tradisional.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada keterkaitan antara Program Naliko Semono Komunitas Tin Thir dengan Pembangunan
Berkelanjutan di Desa Sidomukti Kecamatan Jenawi ?
2. Bagaimana pengaruh Program Naliko Semono Komunitas Tin Thir terhadap
Pembangunan Berkelanjutan di Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karangnayar?
C.
Tujuan Penelitian
Penelitian
ini bertujuan untuk :
1.
Mengetahui
adanya keterkaitan antara Program
Naliko Semono Komunitas Tin Thir dengan Pembangunan Berkelanjutan di Desa Sidomukti
Kecamatan Jenawi.
2. Mengetahui pengaruh Program Naliko Semono Komunitas Tin Thir terhadap
Pembangunan Berkelanjutan di Kecamatan Jenawi.
D.
Manfaat Penelitian
Hasil
penelitian ini dapat digunakan untuk:
1.
Memberi alternatif pemecahan masalah untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan dengan mengembangkan
budaya ramah lingkungan.
2. Memberi informasi pada masyarakat untuk
tetap menjaga dan melestarikan ekosistem untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan di Kabupaten Karanganyar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Kajian Teori
1. Sustainable Development
Pembangunan berkelanjutan (Sustainable development) adalah proses
pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dan sebagainya) yang berprinsip
memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi
masa depan. Komisi dunia untuk lingkungan dan pembangunan mendefinisikan
pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini
tanpa mengorbankan hak pemenuhan generasi mendatang.
Tujuan pembangunan berkelanjutan yang
bermutu adalah tercapainya standar kesejahteraan hidup manusia dunia akhirat
yang layak, cukup sandang, pangan, papan, pendidikan bagi anak-anaknya,
kesehatan yang baik, lapangan kerja yang diperlukan, keamanan dan kebebasan
berpolitik, kebebasan dari ketakutan dan tindak kekerasan, dan kebebasan untuk
menggunakan hak-haknya sebagai warga negara. Taraf kesejahteraan ini diusahakan
dicapai dengan menjaga kelestarian lingkungan alam serta tetap tersedianya
sumber daya yang diperlukan.
Syarat yang harus dipenuhi bagi suatu
proses pembangunan berkelanjutan antara lain: (1) menempatkan suatu kegiatan
dan proyek pembangunan pada lokasi yang secara ekologis benar, (2) pemanfaatan
sumber daya terbarukan (renewable
resources) tidak boleh melebihi potensi lestarinya serta upaya mencari
pengganti bagi sumber daya tak terbarukan (non
renewable resources), (3) pembuangan limbah industri maupun rumah tangga
tidak boleh melebihi kapasitas asimilasi pencemaran, dan (4) perubahan fungsi
ekologis tidak boleh melebihi kapasitas daya dukung lingkungan (carrying capacity).
Kriteria pembangunan berkelanjutan dapat
dilihat dari beberapa indikator, antara lain aspek keberlanjtan di bidang
ekonomi, keberlanjutan ekologis, keberlanjutan sosial budaya, keberlanjutan
politik, dan keberlanjutan pertahanan keamanan. Prof. Otto Soemarwoto dalam
Sutisna (2006), mengajukan 6 tolok ukur pembangunan berkelanjutan secara
sederhana yang dapat digunakan baik untuk pemerintah pusat maupun daerah untuk
menilai keberhasilan pelaksanaan proses pembangunan berkelanjutan. Keenam tolok
ukur tersebut meliputi: (1) pro ekonomi kesejahteraan, (2) pro lingkungan
berkelanjutan, (3) pro keadilan sosial, (4) pro kesetaraan jender, (5) pro kesempatan
hidup atau kesempatan kerja, dan (6) anti korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).(
Airin Azira, 2013:82).
2.
Tinjauan Administratif Desa Sidomukti
Desa Sidomukti merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan
Jenawi. Desa yang berada di ketinggian kurang lebih 473 m di atas permukaan
laut ini termasuk daerah pegunungan. Luas wilayah Desa Sidomukti adalah 592,3380 ha, yang terbagi untuk tanah persawahan 42,2180 ha,
pekarangan bangunan 129,4145 ha, perkebunan dan hutan 386,348 ha yang terdiri
dari hutan milik negara 226,3480 ha, dan hutan atau perkebunan milik rakyat 160
ha, dan untuk lain-lainnya 34,3575 ha. (Monografi Desa Sidomukti Desember 2012)
Keadaan sosial ekonomi
ini dapat ditimjau dari aspek pendidikan, mata pencaharian, dan kelompok
keagamaan. Sampai dengan bulan Desember 2012 Desa Sidomukti memiliki jumlah penduduk 2579 orang, yaitu 1295 laki-laki dan 1284
perempuan. Penduduk Desa Sidomukti dikelompokkan dalam kelompok
tingkat usia, kelompok tingkat pendidikan, dan kelompok berdasarkan mata
pencaharian. Berdasarkan data kelompok tingkat
pendidikan dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan yang dicapai masyarakat
Desa Sidomukti sebagian besar hanya sampai Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan tingkat Sekolah Dasar (SD),
bahkan sedikit yang berpendidikan Sarjana (S1) atau
D IV. Meskipun demikian bukan berarti bahwa kesadaran masyarakat Desa Sidomukti akan arti pentingnya pendidikan kurang. Dengan tingkat pendidikan yang
sebagian besar hanya tamat SD dan SLTP tersebut mendorong masyarakat masih
mempunyai kepercayaan yang kuat terhadap tradisi warisan leluhurnya.
Dari
data berdasarkan mata pencaharian diketahui bahwa sebagian besar penduduk Desa Sidomukti adalah petani, karyawan swasta, wiraswasta, dan pedagang. Keadaan tanah
di Desa Sidomukti pada umumnya kurang datar dan
banyak bukit. Kebutuhan air baik untuk pertanian maupun untuk keperluan rumah
tangga cukup memadai, sehingga daerah ini menjadi subur, tanah pertanian dapat
ditanami sepanjang tahun. Ditinjau dari segi ekonomi warga Desa Sidomukti tergolong berkecukupan. Hal ini dapat dilihat dari rumah pemukiman
warga sebagian besar sudah tembok permanen.
3.
Komunitas Tin Thir dan Program Naliko Semono
3.1.
Awal Terbentuknya Komunitas Tin Thir
Komunitas Tin Thir terbentuk pada
tanggal 16 Oktober 2007. Nama Tin Thir diambil dari nama lampu minyak dalam
Bahasa Jawa. Nama ini mengandung filosofi Jawa yang artinya selalu menerangi
dan menghangatkan dunia dalam keadaan apapun. Bidang yang menjadi perhatian komunitas
ini adalah bidang budaya, sosial, dan alam. Pendiri komunitas ini adalah empat
pemuda yaitu Jari Purwanto, Indro Ristanto, Edi Kristanto, dan Nikotopia.
Keempat pemuda tersebut memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda, tetapi
memiliki kepedulian yang sama pada permasalahan budaya, sosial, dan alam.
Tujuan didirikannya Komunitas Tin Thir
adalah untuk berbagi kehangatan dan kesadaran akan arti pentingnya kelestarian
dan pemahaman budaya, sosial, alam yang luhur. Komunitas ini mempunyai
keinginan kuat mendampingi masyarakat serta memotivasi masyarakat untuk membuat
desa tetap desa. Desa dengan ciri khas hijau, lestari, berbudaya luhur harus
tetap dipertahankan. Bukti kebanggaan desa adalah bahwa kota membutuhkan desa,
karena desa yang hijau mampu menjadi paru-paru kota.
3.2.
Visi dan Misi Komunitas Tin Thir
Visi :Berbagi kehangatan, wawasan, aksi,
kesadaran, dan pencerahan tentang adat istiadat.
Misi :
1)
Mewujudkan
desa yang sehat, tenteram, bersih, alami, hijau, damai, tenang, dan hening.
2)
Melestarikan
sekaligus menyusuri perkembangan peradaban, Budaya, dan Kearifan Lokal.
3)
Mewujudkan
kebiasaan individu masyarakat desa yang selaras dengan alam semesta.
3.3.
Program Naliko Semono
Untuk mewujudkan visi dan misinya,
Komunitas Tin Thir menyelenggarakan program acara Naliko Semono. Sejak
berdirinya Komunitas Tin Thir, acara Naliko Semono ini sudah
diselenggarakan 4 kali yaitu tahun 2007, 2011, 2012, dan 2013. Program Naliko
Semono meliputi 4 acara yaitu; (1) Susur dan Bersih Sungai, (2)
Penebaran Bibit Ikan di Sungai, (3) Sambung Rasa Pelestarian Sumber Daya Air,
dan (4) Pasar Jajan Tradisional.
B. Kerangka Berpikir
Pembangunan yang dilaksanakan untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia tidak seharusnya malah menurunkan daya
dukung lingkungan. Oleh karena itu harus diadakan kebijakan pembangunan
berwawasan lingkungan, sehingga kelestarian alam tetap terjaga. Kesadaran masalah kepedulian
lingkungan harus ada kesadaran spiritual untuk melihat diri kita sebagai bagian
dari keseluruhan hidup alam semesta ini. Dengan kesadaran tersebut kita akan
peduli pada masalah yang bisa mengancam keselamatan kita, misalnya masalah kerusakan
lingkungan yang terjadi saat ini. Pada masyarakat
yang masih memegang teguh budaya
lokal (kearifan lokal),
keseimbangan kehidupan dengan lingkungan tetap terjaga. Seperti adanya Program Naliko Semono yang dilaksanakan
Komunitas Tin Thir di Desa Sidomukti ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta pada budaya ketimuran yang
ramah lingkungan seperti pada masa tempo dulu, dan tetap memajukan Desa dengan
pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Untuk
memperjelas hubungan antara variabel dalam penelitian ini, maka dapat dibuat
paradigma sebagai berikut :
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan
kerangka berpikir dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
1.
Ada keterkaitan antara Program Naliko Semono Komunitas Tin Thir dengan
Pembangunan Berkelanjutan di Desa Sidomukti Kecamatan Jenawi.
2.
Program
Naliko Semono Komunitas Tin Thir berpengaruh terhadap Pembangunan Berkelanjutan
di Kecamatan Jenawi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu
Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Sidomukti, Kecamatan Jenawi, Kabupaten
Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah.
2 . Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan selama tiga bulan, dimulai minggu pertama bulan Agustus 2015 sampai dengan bulan Nofember 2015.
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode
deskriptif kualitatif. Metode deskriptif
adalah suatu metode untuk meneliti suatu objek, suatu set kondisi ataupun suatu
peristiwa pada masa sekarang. Metode deskriptif yang digunakan pada penelitian
ini adalah metode studi kasus. Studi kasus adalah penelitian tentang status
subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase specifik atau khas dari
keseluruhan personalitas. Penelitian
ini merupakan studi tentang peristiwa atau kelakuan manusia yang telah ada dan
berlangsung sampai sekarang.
C. Teknik Dan Alat
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian
ini adalah observasi, wawancara dan studi pustaka. Observasi dilakukan pada lokasi penelitian
yaitu di Desa Sidomukti Kecamatan
Jenawi. Wawancara dan studi pustaka dilakukan untuk
memperoleh data pelengkap mengenai pelaksanaan Program Naliko Semono Komunitas Tin Thir.
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini antara lain: lembar observasi, daftar pertanyaan wawancara, dokumen organisasi Komunitas Tin Thir dan
pelaksanaan Program Naliko Semono, dan dokumen monografi Desa
Sidomukti..
D . Teknik Analisis Data
Penelitian ini merupakan
jenis penelitian deskriptif sehingga teknik analisis yang digunakan adalah
analisis kualitatif. Analisis kualitatif adalah analisis data yang didasarkan
pada hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lainnya secara sebab
akibat untuk menerangkan suatu peristiwa.
Analisis kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
interaktif yang yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduction, data display
dan conclution drawing.
E . Prosedur Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan 3 tahap :
1 .
Persiapan
a) Mempersiapkan lembar observasi
b) Mempersiapkan daftar pertanyaan wawancara,
kemudian menentukan siapa informannya.
2
. Pelaksanaan
a.
Observasi
Observasi akan dilaksanakan pada bulan
Agustus 2015 sampai
dengan September 2015.
Observasi ini dilaksanakan di Desa Sidomukti, Jenawi, Karanganyar.
b. Wawancara
Wawancara ini dilakukan
bersamaan dengan pelaksanaan observasi. Wawancara dilakukan dengan beberapa informan, yaitu perangkat desa,
tokoh masyarakat, tokoh pemuda
(anggota Komunitas Tin Thir), untuk mengetahui sejarah berdirinya Komunitas Tin Thir dan pelaksanaan Program Naliko Semono.
c. Penyusunan Laporan Penelitian
Penyusunan laporan
penelitian dilakukan setelah semua data terkumpul. Data yang sudah terkumpul
dianalisis secara kualitatif untuk mendapatkan suatu kesimpulan penelitian.